KHOTBAH
Bahan Bacaan: Roma 15:1-13
Tema :
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh
Pendahuluan
Syalom saudara yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus
Kristus, sebelum kita membahas perenungan kita pada pagi hari ini saya ingin
memberikan ilustrasi. Pada suatu hari ada percakapan antara mulut, otak, perut
dan jantung. Kata otak kepada mulut “
aku itu lebih berharga dari kamu, karena aku yang lebih dibutuhkan, kalau tidak
ada aku kamu tidak dapat berbicara apa-apa”, kemudian mulut membalas dengan
mengatakan “ sama saja, kalau tidak ada aku, kamu juga tidak berguna, karena
aku yang paling di butuhkan saat berkomunikasi dengan orang lain”, kemudian
datanglah si perut dan dia mengatakan “ yang paling penting itu aku, karena
tanpa aku kalian tidak dapat berpikir dan berbicara, kemudian datanglah jantung
“tunggu dulu, tanpa aku kalian semua mati dan tidak dapat berbuat apa-apa”.
Dari ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa kesatuan antara anggota tubuh itu
sangatlah penting, Apa jadinya jika salah satu anggota tubuh itu tidak
berfungsi? Tentu akan mempengaruhi anggota tubuh yang lain, oleh sebab itu anggota
tubuh tidak sebaiknya untuk saling merendahkan . Anggota tubuh itu sama seperti
anggota Jemaat yang dipersatukan oleh tubuh Kristus. Sebaiknya saling bekerja
sama untuk menjalankan fungsi masing-masing sebagai anggota Kristus bukan
saling menjatuhkan atau membanggakan dirinya. Pada perenungan kita pada hari ini saya memberi
tema “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”
Isi
Saudara-saudara yang terkasih, pembacaan kita pada
pagi hari ini ingin menyampaikan kepada kita agar di antara kita tidak boleh
ada perpecahan. Kita harus menjadi satu di dalam Kristus. Bagaimana caranya? Orang
yang kuat harus menguatkan orang yang lemah. Orang kuat yang seperti apa? Orang
yang kuat secara rohani maupun orang yang kuat secara materi, harus menolong
atau membantu orang yang lemah secara rohani maupun materi. Fokus perenungan
kita pada saat ini yaitu “bagaimana agar kita dapat membentuk persekutuan yang
memuliakan Allah”.
Teks ini dituliskan oleh Paulus untuk jemaat di Roma.
Paulus menuliskan surat ini untuk menasehati Jemaat Roma yang sedang mengalami
permasalahan. Paulus menyampaikan agar dalam Jemaat tidak ada perpecahan. Dalam
Jemaat ini ada kelompok yaitu orang Yahudi dan orang non-Yahudi, ada golongan
yang kuat dan ada golongan yang lemah. Paulus ingin agar setiap jemaat dapat
bersatu, menghindari perpecahan dalam Jemaat dan mereka harus membentuk
persekutuan yang berkenan di hadapan Tuhan. Demikian kita juga sebagai Jemaat
di tempat ini, kita harus dapat menciptakan persekutuan yang berkenan dan
memuliakan Allah. Bagaimana agar kita
membentuk persekutuan yang memuliakan Allah?
ü Kita harus mengetahui kewajiban-kewajiban kita dengan sesama
dan terutama kewajiban mereka yang kuat terhadap yang lemah. Jadi ada tanda-tanda
yang menjadi kekhasan persekutuan
Kristen yang harus menjadi tanda bagi persekutuan kita juga.
1.
Persekutuan Kristen ditandai dengan saling memperhatikan. Orang yang kuat harus membantu
yang lemah. Jangan kita mencari kesenangan kita sendiri (ayat
1). Tujuannya adalah untuk kebaikan mereka dalam membangun imannya (ayat 2). Jadi bukan karena kesenangan diri
sendiri tetapi untuk kesenangan sesama yaitu orang lain atau tepatnya mencari
kesenangan sesama. Bukannya karena
kita memberikan toleransi maka orang yang lemah bermalas-malasan tetapi lebih
mudah memenangkan orang dengan kasih daripada kritikan-kritikan tajam yang malah membuat orang jatuh.
2.
Penyelidikan
Alkitab (ayat 4) jadi
melalui penyelidikan Alkitab ini kita akan mendapatkan semangat. Melalui
Alkitab kita memperoleh pelajaran, Alkitab menyaksikan bahwa jalan Allah tidak
selamanya gampang tetapi pada akhirnya itulah satu-satunya jalan kehidupan yang
berarti. Alkitab memberikan janji-janji Allah yang besar. Alkitab memberikan
kekuatan bagi orang-orang yang mempelajarinya dan semangat dalam berjuang. Dengan begitu kita akan mengerti kasih Allah dalam
kehidupan kita.
3.
Ketabahan ini
penting karena ketabahan adalah suatu sikap hati terhadap kehidupan. Kata ini
mempunyai arti lebih dari kesabaran, yaitu sikap menanggung hidup dengan
keberanian; suatu kekuatan yang tidak hanya menerima, melainkan dapat mengubah
hal yang diterima itu menjadi kemuliaan.
4.
Persekutuan Kristen juga ditandai pengharapan, orang Kristen harus relasistis tapi tidak pernah pesimis.
Pengharapan Kristen bukanlah pengharapan murahan. Bukan pengharapan tanpa dasar
optimis, karena belum melihat kesulitan-kesulitan yang mungkin akan dijumpai
dalam pengalaman-pengalaman hidup ini. Pengharapan Kristen melihat segala
sesuatu dengan tidak putus asa karena beriman pada Allah. Pengharapan bukanlah
pengharapan kepada roh manusia dan kebaikan manusia tetapi pengharapan pada
kuasa Allah.
5.
Persekutuan Kristen harus ditandai dengan Keserasian. Semuanya persekutuan jika
tidak adanya kesatuan berarti bukan persekutuan Kristen. Bagaiamanapun
lengkapnya hiasan gereja, bagaimanapun sempurnanya ibadah dan musiknya,
bagaimanapun banyaknya persembahan semuanya tidak akan menandai persekutuan
Kristen jika tidak ada harmoni/keserasian. Bukan berarti tidak akan ada perbedaan,
perdebatan atau perbentahan; melainkan kita yang ada dalam persekutuan Kristen
akan menyelesaikan kehidupan ini bersama-sama. Kita yakin bahwa Kristus yang
mempersatukan kita adalah jauh lebih besar daripada perbedaaan yang memisahkan
kita.
Hal yang terutama adalah bahwa
Kristus sebagai teladan persekutuan Kristen. Bahwa Kristus tidak menyenangkan
diri-Nya sendiri (ayat 3), Ia menanggung kita manusia yang lemah. Demikian kita
juga sebagai Jemaat persekutuan Kristen, kita harus bisa menjadi satu, untuk
melayani Tuhan. Orang yang kuat harus menanggung dan membantu orang yang lemah
(orang yang kuat secara rohani maupun materi). Misalnya: kita aktif
kegiatan-kegiatan gereja dan kebaktian-kebaktian kemudian ada tetangga kita
yang tidak pernah ke gereja, mungkin ke gereja sekali setahun. Jangan sampai
kita mengejek atau menegur dengan keras dia. Tetapi kita mungkin yang sudah
aktif bisa memanggilnya dengan baik-baik dan menceritakan tentang kebenaran
Tuhan kepada dia, mengajak dia dengan kasih. Ketika kita juga melihat orang yang kurang
mampu kita harus bisa lebih peka dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan
kita.Jangan kita cuek atau bahkan bermasa bodoh dengan mereka. Jadi, saat ini kita
harus lebih peka melihat saudara-saudara kita. Rangkul mereka dengan cinta dan
kasih. Sehingga dengan demikian kita dapat bersama-sama berjalan bersama
Kristus, menjadi teladan bagi semua orang yang ada di sekitar kita.
ü Gereja
Tuhan adalah gereja segala bangsa. Surat Paulus juga ingin mengingatkan kepada
orang Yahudi agar menerima orang yang non-Yahudi karena Yesus datang ke dunia untuk
semua orang. Paulus menegaskan supaya gereja terikat menjadi satu, supaya orang
yang lemah imannya dan yang kuat bisa dipersatukan menjadi satu tubuh. Begitu
juga kita saat ini, kita harus
Saling menerima satu dengan yang lain. “15:7”Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus
juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. 15:8 Yang aku maksudkan ialah,
bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang
bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang
kita. Menerima seperti Kristus telah menerima kita, siapakah
kita ini? bukannya kita sama dengan yang lain? Amat disayangkan jika kita
menganggap diri kita lebih daripada orang lain sehingga memandang orang lain
rendah dan tidak mau menerimanya. Kita sebagai satu tubuh di dalam Kristus
harus mengikuti teladan Kristus. Kita harus menerima orang lain sama seperti
Kristus telah menerima kita semua. Orang yang kuat imannya harus menerima orang
yang lemah imannya, orang yang kuat secara materi harus menerima orang yang
lemah secara materi. Dengan begitu kita dapat menjadi satu tidak tercerai berai
karena dengan bersatu kita akan tetap teguh dalam Kristus.
ü Penutup
Saudara
yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, marilah bersama-sama kita
mengambil komitmen. Bahwa kita sebagai Jemaat yang satu di dalam Kristus, kita
tidak akan membiarkan saudara-saudara kita menanggung kelemahannya sendiri karena kita
yang akan merangkul mereka, menguatkan mereka, menolong, dan menerima mereka
sehingga kita dapat berjalan
bersama-sama dalam terang kasih Allah dan menjadi persekutuan Kristen yang
sejati, yang memuliakan Allah. Tuhan Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar